Budidaya kangkung bisa dilakukan dengan mudah, baik di lahan terbuka, pot, atau media air (hidroponik). Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Persiapan Bibit
Pilih bibit kangkung berkualitas, seperti kangkung darat (daun lebih lebar) atau kangkung air (daun lebih kecil). Bibit bisa berupa benih atau stek batang. - Persiapan Media Tanam
– Tanam di Lahan: Bersihkan lahan, cangkul hingga tanah gembur, lalu buat bedengan dengan jarak antar-bedengan sekitar 20 cm.
– Tanam di Pot atau Polybag: Gunakan campuran tanah, kompos, dan sekam dengan perbandingan 2:1:1.
Tanam Hidroponik: Siapkan wadah berisi air dan tambahkan nutrisi hidroponik. - Penanaman
Taburkan benih secara merata di atas bedengan atau pot, lalu tutup dengan lapisan tipis tanah. Jika menggunakan sistem hidroponik, masukkan stek batang ke media tanam yang sudah diberi nutrisi air. - Penyiraman
Siram tanaman kangkung setiap hari, terutama pada pagi dan sore hari, untuk menjaga kelembapan tanah. - Pemupukan
Gunakan pupuk nitrogen atau kompos untuk mempercepat pertumbuhan. Pemupukan bisa dilakukan setiap 1-2 minggu sekali. - Pengendalian Hama dan Penyakit
Pantau tanaman secara rutin, terutama pada daun dan batang. Jika ada hama seperti ulat atau kutu, lakukan penyemprotan dengan insektisida alami atau cabut bagian yang terserang. - Pemanenan
Kangkung bisa dipanen sekitar 25-30 hari setelah tanam. Pemanenan bisa dilakukan dengan mencabut seluruh tanaman atau memotong batangnya, tergantung metode tanam
Dengan perawatan yang tepat, kangkung bisa tumbuh cepat dan produktif dalam waktu singkat.