![](https://anekatips.id/wp-content/uploads/2024/11/download-4.jpg)
Berikut panduan budidaya seledri organik:
- Persiapan Lahan
– Pilih lahan dengan sinar matahari cukup, tanah gembur, dan drainase baik.
– Campurkan pupuk organik (kompos atau pupuk kandang matang) ke dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan. - Pemilihan Bibit
– Gunakan bibit seledri organik berkualitas.
– Jika menanam dari biji, rendam biji dalam air hangat selama 12-24 jam untuk mempercepat perkecambahan. - Penyemaian
– Semai biji seledri di media semai yang subur, lembab, dan tidak terlalu dalam (sekitar 0,5 cm).
– Tutupi tipis dengan tanah dan siram secara halus.
– Tempatkan di tempat teduh sampai tunas muncul. - Penanaman
– Setelah bibit memiliki 3-4 daun sejati, pindahkan ke lahan tanam dengan jarak tanam 15-20 cm.
– Pastikan akar tertanam dengan baik dan siram secukupnya setelah ditanam. - Pemeliharaan
– Siram tanaman secara teratur, namun hindari genangan air.
– Berikan pupuk organik tambahan, seperti kompos cair atau pupuk organik dari produk Paten, setiap 2-3 minggu untuk meningkatkan pertumbuhan. - Pengendalian Hama dan Penyakit
– Gunakan pestisida alami seperti ekstrak bawang putih atau neem untuk mengendalikan hama.
– Periksa tanaman secara rutin untuk memastikan bebas dari penyakit. - Panen
– Seledri bisa dipanen setelah 2-3 bulan ketika daunnya sudah lebat.
– Potong batang seledri bagian luar dan biarkan bagian tengahnya untuk pertumbuhan lanjutan.
Dengan perawatan yang tepat, budidaya seledri organik dapat memberikan hasil yang sehat dan berkualitas.